Thursday, March 2, 2017

puisi roman picisan 1


" - Roman Picisan
"Aku dan jenuhku, bersama membisu.
Terlalu jauh untuk meraih, bintang yang sedang ku tatap.
Aku dan senyumku, mengikuti diam dan termenung meratap mimpi,
yang kini hilang dalam sekejap" - Roman Picisan
"Aku dan kamu ibarat senja dan malam, saling berdampingan namun tak dapat bersatu" - Roman Picisan
"Aku dan kau bagaikan laut dan pantai..
seperti api dan bara yang meninggalkan debu,,
menyatu seperti sinar mentari menyentuh embun pagi..
menjadikannya tetesan air sebening kristal" - Roman Picisan
"Kamu adalah ketidak pastian yang kuperjuangkan" - Roman Picisan
"Kata orang di Utara, mawar itu indah. Aku diam.
Kata orang di Selatan, krisantemum lebih indah. Aku diam.
Kata orang di Timur, melati paling indah. Aku diam.
Orang di Utara, Selatan, dan Timur diam.
Aku bilang, Wulandari yang terindah." - Roman Picisan
"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan, Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada." - Roman Picisan
"Di penghujung hari yang hampir hilang.
Ku tetap menggenggam rasaku.
Tanpa memiliki kesimpulan tentang rasamu.
Hanya mampu ratapi rasaku.
Dan mendoakan munculnya rasamu." - Roman Picisan
"Kupikir benci. Ternyata ku peduli. Ku rasa dendam. Ternyata rasa terpendam. Apa ini cinta?" - Roman Picisan
"Kupikir pisau itu tajam
tapi perkataanmu lebih menghujam
Kupikir bangkai itu busuk
tapi penolakanmu lebih menusuk" - Roman Picisan
"Cintaku tak harus miliki dirimu, meski perih mengiris-iris segala janji" - Roman Picisan
"Cinta kau datang tanpa dikira,
kau pergi tanpa menyapa..
Cinta kau itu indahkan dunia,
tapi kau tak lupa menabur luka..
Cinta, aku mohon padamu
jangan datang untuk pergi
jangan berbahagia lalu menyakiti.." - Roman Picisan
"Perempuan itu bernama Wulandari,
Bulan purnama artinya..bahkan bidadari..
Tapi dimataku..Wulandari adalah bahaya..
Bahkan harus dihindari" - Roman Picisan
"Kata orang benda termahalmu adalah waktu
Karna hanya sekali tak bisa diputar kembali
Jadi..kuberterima kasih kepada Wulandari
Untuk terbuangnya waktu yang takkan kembali" - Roman Picisan
"Di penghujung hari yang hampir hilang
Ku tetap menggenggam rasaku
Tanpa memiliki kesimpulan tentang rasamu
Hanya mampu ratapi rasaku
Dan mendo'akan munculnya rasamu" - Roman Picisan
"Kata orang cinta itu buta
tapi kenapa aku tetap bisa memandangi keindahanmu
Kata orang cinta tak ada logika
Tapi kenapa pikiranku teratur
menyimpan senyumu
Kata orang cinta itu menyakitkan
Tapi kenapa aku tetap bertahan" - Roman Picisan
"Kamu adalah kebenaran yang harus kuingkari
Kamu adalah keindahan yang tak mampu kunikmati
Kamu adalah keindahan yang hadir lewat mimpi" - Roman Picisan
"Berat bibir ini terucap
Perih mata ini menatap
Menjelang hadirnya perpisahan

Perpisahan bagiku derita
Memenjarakan kenangan
Menaburkan luka
Tapi perpisahan punya janji
Pasti akan bertemu lagi
Selama bukan perpisahan abadi" - Roman Picisan
"Ketika kita menghadapi kesulitan
Dan kita tidak menyerah
Itulah kekuatan kita" - Roman Picisan
"Apakah kamu tahu
saat aku bilang
aku benci kamu
hatiku menjerit tak setuju

Apakah kamu tahu
saat aku bilang
aku rela melepasmu
itu kebohongan terburuk" - Roman Picisan
"Ya Allah, mungkin aku bukan orang baik
Tapi aku percaya kau pasti mendengarkan do'aku ini
Ya Allah, sembuhkanlah semua luka dan sakit pada Wulandari
Dan jagalah dia sebaik-baiknya malam ini
karena aku tidak mampu melakukannya. Aamiin" - Roman Picisan
"Sebulan berlalu...
Dan aku hanya bisa menggenggam rindu,,,

Berharap mampu lupakan..
Tanpa perlu mengingat senyummu.." - Roman Picisan
"Kupikir sudah lupa,
Ternyata rasa itu masih ada.
Mungkin hanya Wulan
yang mampu merusak move on sebulan!" - Roman Picisan
"Waktu,
Bukankah dia percaya sebagai pengobat luka?
Tapi kenapa kini dia hadir sebagai pengingat lara" - Roman Picisan
"Ini kesimpulan tentang hatiku..
Tentang rasa yang bergitu hebat
Tentang rindu yang menggeliat
Tentang dirimu, yang semakin berat untuk kupikat.." - Roman Picisan
"Tentang rindu yang mengusik
Biarlah ini jadi tanggung jawabku
Pagi biarkan memburu senja..

Senja biarkan merangkul malam
Karena waktu takkan mampu menyapu rinduku

Tapi kamu...
Kamu adalah tujuan akhir rinduku berlabuh.." - Roman Picisan
"Saat aku lelah, Kuminta rindu Untuk pergi..
Tapi rindu, sudah tersesat, dalam labirin..
Hati..
Bersemayam abadi, agar aku terus teringat semuanya
Tentang kamu..." - Roman Picisan
"Kepercayaan itu ibarat kata sebuah kaca
Saat kaca itu pecah,
Pecahan kaca itu pun menjadi tajam

Kepercayaan gue sama lo
Sekarang udah pecah..

Sekarang gua adalah pecahan kaca yang tajam itu
Jadi lebih baik, lo jaga jarak dari gue
Karena gue bisa aja melukai lo" - Roman Picisan

Update 7 maret 2017

"Adakah rasa yang lebih menyakitkan,
Dari hilangnya hak untuk menyapamu,
Adakah rindu yang lebih menyesakan,
Dari sirnahnya kebersamaan kita.." - Roman Picisan
"Tenang lah jiwaku,
Jangan bersedih
Tulus lah seperti
Hujan dimalam hari
Yang tidak bisa
Menampilkan pelangi" - Roman Picisan

Baper 8 Maret 2017

"Kalau cinta sungguh mencinta,
Dia tidak meminta..
Kalau cinta sungguh berharga,
Dia tidak memaksa..
Senyumanmu adalah harapanku..
Bahagiamu adalah segalaku..
Meskipun senyuman dan bahagiamu..

Tanpa aku.." - Roman Picisan

Baper 9 Maret 2017

"Saat seseorang sudah berikan rasa nyaman
Mengusirnya sangat menyulitkan
Menggantinya hanyalah sebuah
kemustahilan"
- Roman Picisan
"Taukah kamu...
Saat temaram hatiku terang
oleh senyumu
Aku serahkan rinduku untukmu

Saat gerimis senja hilang
oleh pelangi di matamu
Aku titipkan harapanku padamu

Tetaplah menjadi rembulan
Di atas langit itu
Agar aku selalu menatapmu" - Roman Picisan
"Inilah aku...
Seorang pujangga yang ingin
Menjadi penjuang cinta
Aku merangkai asa dengan keterbatasanku
Berharap ..
miliki hitungan detik yang singkat ini
Untuk selalu bersamamu.." - Roman Picisan

Baper 10 Maret 2017 

"Kamu yang manis
namun perlahan mengikis
Kamu berjanji menjaga
namun perlahan menabur jelaga
Ku tak perlu semua indah
Ku tak menginginkan bahagia
Hanya satu kupinta
apapun yang terjadi
Kau tetap ada" - Roman Picisan

"Aku disini...
Dan kau di seberang jalan itu,
Ada lampu merah di tengah kita,
Menjadi pembatas tanpa jeda
Lampu merah...
Berubahlah menjadi hijau,
Agar tidak ada lagi yang menghalau." - Roman Picisan
"Cinta itu butuh waktu..
Tidak pernah datang..
lebih dahulu...
Atau bahkan terlambat..
Datang..
Cinta selalu menyapa..
Pada saat yang..
Tepat.." - Roman Picisan

Baper 11 maret 2017

"Seseorang berkata,
ada satu cara membuat
wanita jatuh cinta...
yaitu buatlah dia tertawa..
Namun ku tak pernah bisa
karena..
saat dia tertawa,
Justru diriku yang semakin cinta" - Roman Picisan
"Saat malam datang tanpa hadirnya bintang
kau datang berikanku cahaya
saat angin semilir tak menyejukan hatiku
kau hadir membawa kesejukan
lewat senyumu..

Ijinkan hasratku
bersandar dihatimu
agar rasa ini
bisa memberi kehangatan
di dalam hatimu" - Roman Picisan

Baper 13 Maret 2017

"Orang bilang..
Hati butuh seseorang tuk berlabuh..
Aku tak setuju..
Karena berlabuh bisa berlayar lagi
Dan meninggalkan luka hati..
hatiku butuh tempat perhentian abadi
tanpa mencari lagi..
aku berharap..
itu ada pada wulandari" - Roman Picisan
 "Ada banyak panggilanmu
bunda, mama, atau ibu

Satu yang pasti, panggilan itu lebih mulia daripada ratu
Kau relakan tubuhmu, sebagai pintu masuk kami ke dunia ini
Kau hancurkan egomu, demi hadirkan tawa

Dibalik derai tangis kami, kau adalah pelangi dalam jiwaku
Kau lah kehangatan, disaat aku lelap dalam pangkuanmu" - Roman Picisan
"Harta paling berharga adalah waktu
Warisan paling tak ternilai adalah kesetiaan
Jika keduanya, kudapat darimu
Ku tak inginkan lagi semua yang semu.." - Roman Picisan

Baper 14 Maret 2017

"Melepasmu, bukan keinginanku..
Tetapi ditetapkan menjadi takdir..
Menjadi tegar bukan pilihanku..
Tapi, itu menjadi satu-satunya jalan keluar.." - Roman Picisan

Baper 15 Maret 2017

"Cinta..tidak pernah salah
Namun cinta..tak selalu indah
Cinta tak pernah menyiksa
Dia hanya menguji rasa
Cinta..tak akan pergi
Jika hasrat ingin bersama
Selalu kembali" -
Roman Picisan
"Perempuan itu..
Bernama Wulandari
Bulan purnama artinya
Bahkan bidadari

Pesonanya..
membawa warna indah dalam pandanganku
Senyumannya..
Menyerap udara di sekelilingku" - Roman Picisan

Baper 16 Maret 2017

"Matamu memikat..
Tawamu mengikat..
Bohong jika aku tak terpikat..
Tapi dayaku..
Sebatas pandang..
Tanpa hak memiliki..
Tanpa rasa kuasa menyayangi.." - Roman Picisan
 "Keindahan ini bernama Wulandari
yang mengalirkan hangat, dalam setiap aliran rinduku
Kenyamanan ini masih tentang Wulandari
yang selalu membawaku kepada pengharapan hatiku

Kini aku hanya bisa berucap lirih tentang waktu
andai sang waktu tak pernah berakhir
wulandari..
pasti tetap bersamaku" - Roman Picisan

Baper 17 Maret 2017

"Papa..
Kau membuatku percaya
Kalau cinta itu ada
Dari caramu mencintaiku.
Papa..
Bagiku mama sangat berharga
Tapi sayangku padamu
Juga tak terkira
Papa..
Kau telah bahagiakan aku
Karena itu
Aku pun ingin kau bahagia.
Cerita cinta barumu terukir di tempat ini..
Tapi ku yakin
Bukan melupakan yang telah pergi
Karena..
Kenangan adalah harta yang abadi" - Roman Picisan

Baper 18 Maret 2017

"Ku bohong kalau ku tak rindu
Karena tiap hari kuterbayang
Ayah dan Ibu

Godaan mengintai
Untuk kembali ke kampung halaman
Mengiris tekadku di perantauan

Tapi aku..
Aku tak boleh lemah
Aku tau aku tak boleh kalah
Biarlah lautan rindu ini
Kubalas dengan kebanggaan
Yang akan aku bawa pulang" - Roman Picisan

Baper 19 Maret 2017

"Rindu..
Kau remas hatiku
Saat hasrat ingin bertemu
Tapi terhalang oleh waktu
Waktu..
Jika nanti terobati rinduku
Ku mohon hentikan detikmu
Agar aku bisa bersamanya selalu" - Arbani Yasiz

Baper 20 maret 2017

"Waktu berputar
Namun hatiku
Tak kunjung pintar
Kembali berdarah
Selalu bernanah
Saat menghampiri
Penolakanmu
Setiap tak dapat
Disambutmu.."
"Hormat untuk
Sang saka romansaku
Terima kasih pada
Sang Pencipta
Atas Wulandari
Yang kau ciptakan.."
"Di hujung musim yang menyisakan dingin
Daun-daun berguguran.

Pohon-pohon bertumbangan
Akar-akar pun berteriak
Tanah pun kering kerontang.

Kemana hujan yang ku rindu
Kemana pula pelangi yang kutunggu
Mungkin memang mereka..
Mereka ingin mati.

Mungkin pula mereka memang tak peduli lagi...
Pada manusia
Yang tak bisa menjaga berkah Ilahi"

Baper 23 Maret 2017

"Aku melihat cinta di kejauhan..
Indah tatapnya..
Manis senyumnya..
Ku kira..
Dia kan datang..
Nyata nya hanya menaruh angan..
Hatiku diam..
Meratap takdir yang ku genggam.
Ku tenun harapan..
Tapi Tuhan yang punya ketentuan."
"Matamu terbuka..
Sebelum mentari ada
Langkah mu tegak tercipta
Mengejar impian dunia.

Uang..
Bagimu yang utama
Waktu..
Hanya bagi dia semata
Keluarga..
itu nomor dua
Persahabatan..
Sudah tiada artinya.

Namun apa yang kau dapat kawan
Hanyalah aroma kehampaan
Rasa puas tak kunjung datang
Dan harimu berakhir
Karena takdir Tuhan.

Dikelilingi sahabat dan keluarga
Mereka menangisi kepergianmu
bukan uangmu"

Baper 24 Maret 2017

"Roda mesin yang ku naiki ini..
Terus menjauh..
Apa dia kembalipun..
Aku tak tau..
Yang kini ku tau..
Hanya Wulandari..
Yang searang jauh dan ku rindu..
Yang sekarang jauh
Dari tatapan mataku..

Baper 25 Maret 2017

"Biarpun jarak membentang
Mata tak bisa saling memandang..
Ku biarkan kata-kata berkelana
Menembus hati yang jauh
Menghapus..
Semua air mata yang jatuh"

"Penyesalanku membuncah tak terbendung
Saat kusadari..
Ku tak mampu membuatmu terlindung
Hati dan jiwaku luluh lantak
Saat kulihat keindahan di hadapanku terkoyak
Andaikan keajaiban tercipta untukku
Ku ingin hadirkan peduliku ke sisimu" 

Baper 27 Maret 2017

"Bapak..
Kulihat gurat lelah di wajahmu
Membias menyapu senyum di bibirmu
Tapi aku tau
Lelahmu tak memudarkan kasih sayangmu

Mak,
Kaulah pelangi diruang damaiku
Kau hempaskan peluh dengan kasihmu
Agar damai ini selalu hangat bersamaku
Lalu..

Kulihat malaikat kecil yang kusebut adik
Tersenyum membawa damai
Tertawa ceria membawa suka
Bukan harta yang menjadi warisan tak terperih
Namun keluarga yang saling menyayangi" - Roman Picisan
"Rindu..
Kau remas hatiku saat hasrat ingin bertemu
Tapi terhalang oleh waktu
Waktu..
Jika nanti terobati rinduku
Kumohon hentikan detikmu
Agar aku bisa selamanya selalu" - Roman Picisan
"Pelangi itu, kini bisa kulihat lagi warnanya
senyum itu, kini bisa kurasakan lagi manisnya
Bidadari itu, masih tetap sama indahnya
Masih tetap sama namanya masih tetap
Wulandari yang ku puja" - Roman Picisan

Baper 28 Maret 2017

"Ini bukan tentang romansa
Tapi ini tentang arti bersama
Saat tangan terbiasa merangkul
Kini patah karena ego yang terkumpul
Sahabat..
Langkah kita biarlah terus beriringan
Tanpa ada amarah di angan
Jangan biarkan dahan kita patah
Jangan biarkan persahabatan terbelah
Kau lah..
Arti bersama yang sesungguhnya" - Roman Picisan

Baper Episode 36 - 29 Maret 2017

"Malam ini..
Ku tatap jelaga hitam
Menyelimuti hati yang terperosok dalam..
Aku sesak..
Aku tenggelam dalam dendam
Aku teriak..
Dalam amarah dan gigi gemertak
Ku butuh kedamaian..
Untuk meraihku dari ruang hampa yang gelap
Dari dendam yang membuat pengap
Hampiriku wahai ikhlas
Karena ku tak ingin, semakin tergilas" - Roman Picisan
"Cintaku sederhana..
Saat ku lihat bidadariku tersenyum,
Kupastikan dia akan ada di pelukku..
Takkan pernah ku biarkan siapapun merampas
Keindahan pelangi di matanya
Rasaku juga tetap sama..
Biar pelangi itu..
Belum tentu bisa ku genggam..
Tapi ku selalu menatap warna indahnya.." - Roman Picisan
"Hitam menyelimuti langitku,
melahap senjaku
Wahai malam,
Gelapmu sungguh kelam
Membuatku tak mampu terpejam
Wahai bintang gemerlap,
Bersinarlah kerlip-kerlap
Terangi langit itu,
Sinari hatiku" - Roman Picisan

Baper Episode 37 - 30 Maret 2017

"Bulan purnama itu merintih
Bidadariku tertatih
Senyumannya tak bisa kunikmati
Cerianya tak hadir pagi ini
Sembuhlah purnamaku
Sehatlah bidadariku
Karena aku tidak mampu
Melewati satu hari tanpa tawamu" - Roman Picisan
"Kupikir..
Aku sudah membuat semua orang iri
Karena ku terbang bersama bidadari
Khayalku membumbung ke angkasa

Anganku..
Menari melintasi cakrawala
Namun..
Seketika badai menghajar

Meremukan khayalku tanpa ampun
Menghempas anganku bagai lapas
Kini ku terdiam dalam perih
Meratapi bidadari yang tak mampu ku raih" - Roman Picisan
"Ya Allah
Hamba tak punya hak untuk meminta kepadamu
Agar semua permasalahan ini pergi dari hamba
Tapi hamba mohon kepadamu ya Allah
Berikanlah kekuatan dan kesabaran
Agar hamba bisa menjalani ini semua
Dan buatlah hamba percaya
Akan ada rencanamu yang indah di balik semua ini" - Roman Picisan

Baper Episode 38 (31 Maret 2017)

"Cintaku sederhana
Hanya ingin disisi Wulandari
Menjaga bulan purnamaku tanpa henti
Melindungi bidadariku tanpa terganti
Namun..
Takdir memaksa cinta ini menjadi kering
Hanya sebagai hiasan dinding
Karena dianggap tak pantas bersanding" - Roman Picisan
"Ku ingin terbang
Ke langit itu
Menggapai bintang nan cemerlang
Tuk ku persembahkan pada bapakku
Ku mau menyelami samudera
Mendapatkan mutiara nan berkilau
Untuk ku mahkotakan pada mamakku
Namun..
yang kudapat hanyalah pecahan kaca
Yang merobek harapan bapak menjadi luka
Yang menghancurkan mimpi mamak" - Roman Picisan

Baper Episode 39 (1 April 2017)

"Jantungku bergetar hebat 
Setiap khawatirkanmu
Nadiku bergetar kuat 
Setiap ku tahu kau terluka
Harusnya kau tahu 
Aku bukan dewa
Aku tak selalu mampu menjaga
Namun tak sanggup bila kau celaka" - Roman Picisan
"Mataku menolak tak untuk percaya
Memaksaku melihat kau
Terbaring tak berdaya
Ku menangis pilu
Saat ku tau
Dia yang mampu jagai dirimu
Wajahku seperti tertampar
Egoku menggelepar
Karna ku tak berguna
Karna ku tak menjadi pahlawanmu" - Roman Picisan
"Ingin ku remehkan cemburuku
Tapi ku tak mampu
Karna hitamnya menutup relungku
Haruskah ku kasihani cintaku
yang kini terluka karna sembilu
Dadaku sesak
Nalarku terisak
Saat aku mulai tertatih
Pada cinta yang semakin perih" - Roman Picisan

Baper Episode 40 (3 April 2017)

"Aku percaya..
Persahabatan ini
Telah dewasa pada akhirnya
Dia memberi nyaman dengan tawa
Dia bahagia dengan kebersamaan
Dia tulus dengan pengorbanan
Persahabatan ini tak selalu saling memuji
Tidak juga ada niat untuk menyakiti" - Roman Picisan

Baper Episode 41 (4 april 2017)

"Bulan purnamaku
Kenapa harus ku lihat kau tak
Bersinar cemerlang
Bidadariku,
Kenapa harus air itu basahi
Wajahmu yang jelita

Taukah kamu..
Hatiku merintih
Saat kulihat kau bersedih"
Taukah kamu,
Jiwaku merontah
Untuk selalu membuatmu tertawa" - Roman Picisan

"Kalau tidak ada rasa
Mana mungkin hati ini bergetar
Setiap menatapmu..
Kalau tidak ada cinta
Pasti hatiku tak peduli
Melihat tangismu..
Ya Tuhan..
Kalau cinta ku benar sederhana
Kenapa harus ada rasa yang rumit ini.. " - Roman Picisan

Baper Episode 42 (5 April 2017)

"Lagi-lagi aku salah
Ku kira hari ini sudah cukup
Namun perjuanganku untukmu
Masih terus berlanjut
Kukira aku harus menjauh

Namun didekatmu
Selalu menjadi tugasku
Kuharap aku akan selalu salah
Sesalah saat aku mengira
Kau bukan jodohku" - Roman Picisan
"Sekarang..
Aku baru paham kecantikan bidadari
Setelah melihat kau didepan mata
Sekarang..
Ku mengerti keindahan bulan purnama
Setelah menikmati cahayamu ditempat ini
Seandainya ku bisa menawar waktu
Kan ku minta dia tunduk padaku
Tetaplah keindahan itu nyata
Agar aku bisa damai dalam cinta" - Roman Picisan

Baper Episode 43 (6 April 2017)

"Tuhan..
Izinku menari
Karena telah ku sadari..
Rasa ini bukan milik ku sendiri
Tuhan..
Iringi ku bernyanyi
Karena ku kantungi sebuah bukti

Detik ini..
Kuserahkan seluruh hati dan asaku
Hanya kepada satu nama
Namanya Wulandari
Bulan purnama artinya
Bahkan bidadari" - Roman Picisan
"Maafku mungkin tak seberapa
Tapi ku ucapkan
Dengan sepenuh jiwa
Maaf..
Ku sering buatmu kecewa
Buatmu tak percaya
Buatmu tak bisa bedakan
Rasa atau bercanda
Tapi cukup sampai disini kebohongan ini
yang ku ingin..
Cinta kita..
Di ukir mulai dari sini.." - Roman Picisan

Baper Episode 44 (7 April 2017)

"Bidadari itu kini menjadi milikku
Yang Tuhan titipkan untukku jaga
Harus ku pastikan
Dia baik-baik saja
Ku kerahkan segala upaya
Agar dia tak terluka
Karena menatap senyumannya
Membuatku percaya
Kalau semua ini nyata" - Roman Picisan
"Selamat malam bulan purnamaku
Tidur nyenyak bidadariku" - Roman Picisan
"Belantara hidup ini
Begitu indah ku pijak
Disini aku merangkul sahabatku
Dan disana kupeluk bidadari cintaku

Tuhan..
Jangan hadapkan aku
Pada kata memilih
Karena sahabat atau cintaku
Keduanya begitu berarti
Jangan sampai ada yang terlukai" - Roman Picisan

Baper Episode 45 (8 april 2017)

"Sakit diraga ini
Masih bisa kutangani
Tapi kalau hati ini terlukai
Ku hanya bisa mensyukuri
Sesakit apapun kurasa pada badan ini
Semua akan kalah dengan secuil perih di hati" - Roman Picisan

Inikah sakitnya patah hati
Mengiris perih yang tak terperi
Biarlah sedih ini kunikmati
Dan kujalani pedih ini
Dengan hati" - Roman Picisan
"mencintaimu adalah pilihan
dicintai oleh mu kuanggap anugerah
menyakitimu kujaga dengan segenap upaya
disakiti olehmu kuterima semampu raga" - Roman Picisan
"Saat kulihat matahari terbenam
Munculah bulan yang menawan
Dan bintang yang rupawan
Sinarnya pun indah menyinari dunia
Tapi sinar indah itu kalah oleh seseorang
Seseorang dengan hati dan senyuman bidadari
Seseorang yang membawa cinta yang tulus
Seseorang yang memberikan kasih yang putih
Tuhan..
Akankah bidadari itu tercipta selamanya untukku
Akankah diriku ini selamanya tercipta untuknya" - Roman Picisan

Baper Episode 46 (9 April 2017)

"Tuhan..
apakah ini mimpi
bidadariku tak inginkanku lagi
Tuhan..
Apakah harapanku agar sang purnama
Tak pernah pergi terlalu tinggi
Ku hanya ingin cinta yang sederhana
Ku hanya mau menjaga
Kebersamaan ini selamanya" - Roman Picisan
"Ini bukan sekedar pertolongan
Atau agar di anggap pahlawan
Tapi harus kucoba yakinkan
Hasratku bukan hanya mainan" - Roman Picisan

Baper Episode 47 (10 April 2017)

"Jangan tanyakan siapa aku,
Karena aku akan selalu menjadi
Seseorang yang memujamu
Laki-laki mencintaimu,
Apapun rasamu saat ini
Aku tidak peduli
Karena rasaku yang besar ini
Sudah teruji.." - Roman Picisan
"Kita sepakat mengawali semua ini,
Tapi kau sepihak mengakhiri..
Kita berjanji perjuangkan kebersamaan ini,
Tapi kau menyerah tanpa kusetujui..
Padahal rasa ini milik kita..
Kenapa hanya aku yang tersiksa..
Padahal..
Masih ku ingat ikrar cinta kita
Kenapa sekarang kita
Tak bertegur sapa.." - Roman Picisan

Baper Episode 48 (11 April 2017)

"Wulandari..
Benar aku jatuh hati padamu
Dan ku bahagia karena kau
Masih disisiku
tetap menjadi milikku
Walaupun..
Aku masih belajar menikmati Syahdu rindumu
Jangan pernah meminta janji
Agar kau selalu ku sayangi
Tanggung jawab cintaku adalah nyawa..
Meskipun tak sempurna..
Seperti dewa.." - Roman Picisan
"Bulan purnama hadir di angkasa
Menerangi dunia..
Wulandari hadir di SMA 712,
Membuat duniaku berwarna,
Tidur nyenyak bidadariku.." - Roman Picisan
"Matahari gak perlu ngomong
Kalau dia bersinar
Langit juga gak berisik
Menyatakan kalau dia tinggi
Karena apa..
Karena lo akan tau dengan sendirinya" - Roman Picisan

Baper Episode 49 (12 April 2017) 

"Maaf..
Adalah satu kata sederhana
yang melegakan jiwa
Maaf..
Empat huruf biasa
Namun melapangkan hati
Menyinari wajah kami
Memberikan kesempatan
bagi cinta
Untuk tumbuh kembali" - Roman Picisan
"Melihatmu bersusah..
Hatiku resah
Bulan purnama..
Izinkan aku yang jalani susahmu..
Lelah cukup untuk tangan dan kakiku..
Jangan tangan kaki bidadariku.." - Roman Picisan

Baper Episode 50 (13 April 2017)

"Terima kasih Ya Allah
Atas segala nikmat rezeki dan karuniaMu
Ya Allah hamba percaya
Bahwa tidak ada yang terjadi secara kebetulan
Semua atas kehendak dan izinMu Ya Allah

Ya Allah..
Ku serahkan semua langkah dalam hidupku padaMu
Tuntunlah hamba ke jalanmu yang benar
Lindungilah hamba dan semua orang yang hamba sayangi
Yaitu mamak, bapak, adik hamba Yola dan Wulandari"

Baper Episode 51 (14 April 2017)

"Kebersamaan ini indah
Takkan pernah
Kubiarkan bidadariku pergi
Takkan kubiarkan
Bulan purnama terganti
Andai waktu tak tersekat
Kan ku biarkan
Keindahan ini terus terikat" - Roman Picisan

Baper Episode 52 (15 April 2017)

 "Laki-laki
Kau diciptakan penuh tenaga
Karna kau harus berkorban
Untuk keluarga
Bukan menyiksa jiwa dan raga" - Karin

"Pak..
Walaupun kata-katamu kasar
Ku tau kau berhati besar
Pak..
Aku janji padamu
Peluh keringatmu
Akan ku balas dengan semangatku
Air matamu
Akan kubayar dengan prestasiku
Tak berani ku janjikan gunung padamu
Tapi ku pastikan, ku takkan buatmu malu" - Roman Picisan

Baper Episode 53 (16 April 2017)

"Tentang rasaku yang sederhana
Hanya ingin tak berpisah lagi
Tapi kenapa..
Awan mendung menghiasi indahnya langit
Kenapa..
Mentari menarik diri beri hangatnya lagi
Kenapa semesta
Selalu mencari celah untuk menghalangi" - Roman Picisan
"Keselamatnmu..
kini menjadi tugasku
Menjagamu..
Sama seperti menjaga hidupku
Inilah janji hati
Yang akan selalu kutepati
Hidup pun akan ku beri
Asal Wulandari
Tak tersakiti" - Roman Picisan

Baper Episode 54 (17 April 2017)

"Ketika romansa..
Menjadi sebuah rahasia..
Bersembunyi menjadi pilihan bersama..
Berikan kami sedikit waktu lagi..
Jika tiba saatnya nanti..
Mereka akan mengerti..
Bahwa cinta kami..
Sepadan..
Dengan semua pengorbanan ini.." - Roman Picisan

Baper Episode 55 (18 April 2017)

"Guruku, saat aku baru mengenal aksara..
kaupun ajari aku menghitung angka..
Saat aku baru mengerti bahasa
Kaupun ajari aku tentang logika
Guru, kaulah pahlawan dalam kepintaranku,
Kaulah pembimbing sukses masa depanku,
Terima kasih guru atas ilmu yang berguna untukku" - Roman Picisan
"Aku memang cinta..
Tapi ku tak perlu meratap saat rindu meluap
Dan kutambah bedak pada hiasan wajahmu
Agar wajahmu terlihat lebih manis
Akan kuwarnai mukamu dengan lipstik
Agar bibirmu merah merona.." - Wulandari
"Saat hujan telah selesaikan tugasnya,
Senja datang penuh dengan pesona,
Langitpun kirimkan indahnya pelangi,
Mengantar wangi sejuta peri..
Meskipun disana ada kilau para putri,
tapi bagiku..
Hanya satu yang pantas jadi bidadari..
Wulandari, yang takkan bisa buatku pergi" - Roman Picisan

Baper Episode 56 (19 April 2017)

"Orang bijak bilang..
Bermimpilah yang tinggi..
Tapi jangan lupa berjuang..
Agar kau bisa menggapai sang mimpi..
Aku..
Pernah bermimpi menggapai bidadari..
Dan hari ini..
Aku tertawa bersama bidadariku..
Wulandari.." - Roman Picisan
"Rasa apakah ini..
Pisau tak menyakiti kulitku..
Tapi ku merasa perih..
Api tak melukai tubuhku..
Tapi panas membara menyelimuti..
Mungkinkah ini cinta..?
Pada dia..
Yang sudah ada yang punya.."- Karin

Baper Episode 57 (20 April 2017)

"Kau dan aku menyusuri jalan berliku..
Kerikil tajam sakiti kedua kaki ku..
Angin dingin menusuk tubuhmu..
Akankah kita berhenti sampai disini..
Ataukah kita saling melengkapi..
Dimana aku ciptakan kehangatan api.."
Dan kau menyemat kain menjadi alas kaki.." - Roman Picisan
"Aku berbuat baik..
Tapi mereka menghakimi..
Aku sadar ini adalah ketentuan Tuhan..
Yang sedang mengajarkanku keikhlasan..
Ya Allah..
Jika ini memang ujian darimu
Kuatkanlah aku
Jangan biarkan imanku jauh..
Hanya karena setitik pedih darimu" - Roman Picisan

"Aku takut menyayangimu
Tapi aku sayang
Aku takut jatuh cinta padamu
Tapi aku makin cinta
Kini ku takut kehilanganmu
Tapi kau tak hilang
Terima kasih bidadari
Terima kasih wulandari" - Roman Picisan

Baper Episode 58 (21 April 2017)

"Ku pijak tanah ternyata duri..
Saat ku rasakan ujian ilahi..
Namun ku lihat senyum sang putri disana..
Begitu penuh pesona..
Menarik luka yang ku rasa..
Tuhan..
Biarlah ku tanggung semua beban dan derita..
Asal tetap ku lihat senyuman bidadariku disana.." - Roman Picisan
"Keindahan ini sedang indah-indahnya
Membuatku bertanya-tanya..
Apakah ini nyata..
Atau hanya halusinasi mata..
Yang ku mampu lakukan hanya berdo'a..
Agar Tuhan..
Selalu menjaga aku dan rasa..
Kamu dan cinta..
Menjaga romansa..
Milik kita.." - Roman Picisan

Baper Episode 59  (23 April 2017)

"Saat aku jatuh terpuruk tak berdaya
Persahabatanku ku agungkan di nadiku
Tekadku ada di pundak mereka
Harapanku kokoh
Dalam genggaman mereka
Keharuan mana yang bisa ku dustakan
Melihat ketulusan yang tak terbantahkan
Semangat mereka begitu membara
Mencari keadilan yang tak bermuara" - Roman Picisan
"Dulu..
Waktu kau anggap musuh
Karna berputar teramat lambat
Namun sejak mengenalmu
Waktu berputar kian cepat
Bagai melayang
Seperti hatiku yang bahagia
Hingga ku merasa seakan terbang"- Roman Picisan
"Ini tentang aku yang berusaha bertahan
Saat kabar itu menghujam kepastian
Apa yang harus aku lakukan?
Saat bidadariku terbang dengan seseorang
Tapi tidak,
Peri cintaku tak mungkin hilang
Karena wanginya kan slalu ku pegang
Tak peduli langit berguncang
Wulandari..
Ku mohon padamu
Jangan buatku merasa terbuang" - Roman Picisan

Baper Episode 60 (24 April 2017)

"Tuhan..
Pedih ini mengoyak hati
Karena kurobohkan kebanggaan bapak
Menjadi luluh lantak
Bulan purnamaku pun
Di balik awan tak nampak
Tuhan..
Teguhkan hati ini
Agar ku raih lagi senyuman
Di wajah bapakku
Dan tetap jalani romansa
Dengan bidadariku" - Roman Picisan
"Ini benar nyata bagiku
Saat sendu tak lagi berlabu
Saat awan tak lagi kelabu
Saat haru menyeruak di kalbu
Tuhan..
Tak sedikitpun ingin ku berpaling
Dari duka yang kian hebat
Yakinku tetap tak tertanding
Pertolonganmu tak pernah datang terlambat" - Roman Picisan 

Baper Episode 61 (25 April 2017)

"Ku pikir..
Bahagia sudah ku raih..
Tapi ku jatuh lagi karena ketidakpastian..
Tuhan..
Jangan biarkan debu halangi langkahku..
Jangan biarkan angin bawa mimpiku..
Biarkan aku rengkuh banggaku..
Agar mamak dan bapak tersenyum haru.." - Roman Picisan
"Pak..
Kau setangguh beruang..
Sekeras batu karang..
Kau sering buatku takut..
Kau buat hatiku ciut..
Tapi..
Hari ini ku lihat air matamu..
Kau hadirkan kata maafmu..
Sekejap kau telah menyatukan retak..
Menyiram hati yang luluh lantak.." - Roman Picisan

Baper Episode 62 (26 April 2017)

"Saat ku buat orang tuaku bangga..
Tapi nyatanya..
Separuh rasaku tersiksa..
Saat kulihat bidadariku terluka..
Wahai bulan purnama
Janganlah berurai air mata
Jangan biarkan pesona senyumu tiada
Karena kau buatku tak berdaya" - Roman Picisan
"Mak..
Kau peri dunia terindah
Cintamu tercurah..
Kasih sayangmu melimpah..
Pak..
Kau satria berkuda paling sakti..
Pengorbananmu terperi
Seluruh tenaga kau beri
Demi cemerlangnya masa depanku nanti
Terima kasih mak..
Terima kasih pak.." - Roman Picisan

Baper Episode 63 (27 April 2017)

"Wahai bidadariku..
Niat menyakitimu tak pernah tersirat..
Salah paham pun tak pernah ingin ku ikat..
Terimalah maaf yang tulus ku semat..
Dari hati yang kini tengah bermunajat..
Duhai bulan purnama..
Jangan biarkan ikrar cinta kita rusak..
Karena ego yang kian sesak..
Lepaskan prasangka yang merangkul sedihmu..
Karena sedihmu..
Mengoyak jiwaku.." - Roman Picisan
"Ya Allah..Terima kasih
Atas berkah dan nikmat
yang sudah kau berikan pada kami
Jangan jadikan kami orang-orang yang sombong
Karena semua kemurahan yang kau berikan itu Ya Allah..
Tapi jadikanlah kami orang-orang yang selalu bersyukur kepadaMu
Jagalah kami Ya Allah.
Agar selalu berada di jalan yang kau Ridhoi
Terutama anak kami Roman
Lindungilah selalu dia Ya Allah
Bimbinglah langkahnya dalam mencapai cita-citanya
Jauhkan dia dari segala mara bahaya
Dan sucikanlah hatinya
Agar dia selalu menjadi orang yang takut akan engkau Ya Allah..
Terima kasih Ya Allah.." - Bapak
"Bidadariku kini tersenyum lagi
Bulan purnamaku kini merona kembali
Andai ku punya kuasa waktu
Akan ku biarkan waktu menjadi beku
Wahai bidadari berwajah jelita
Tetaplah kau tebar wangi cinta
Jangan biarkan malammu pergi
Karena pesona bulan purnamamu
Akan selalu ku nikmati" - Roman Picisan

Baper Episode 64 (28 April 2017)

"Ini cerita kita..
Tentang rasa yang sederhana..
Romansa yang inginkan bahagia..
Namun..
harus terbentur nestapa..
Mungkin..
kita memang harus berpeluh..
Namun ku harap kau tak mengeluh..
Agar cinta ini tetap mulia..
Dan kantungi restu..
dari mereka..
yang kita cinta.." - Roman Picisan

Baper Episode 66 (30 April 2017)

"Aku dan kamu ada di titik beda yang nyata
Tapi aku tau..
Kita bisa menyatukan rasa bersama..
Biarlah perbedaan itu ada..
Agar kita selalu bicara..
Bercerminlah pada pelangi..
Meskipun banyak warna tapi selalu bersama" - Roman Picisan
"Jangan tanya kenapa kami bersembunyi..
Kami pun tak ingin begini..
Jangan mencemooh kenapa kami berlari..
Sebenarnya kami ingin tampilkan diri..
Kami terpaksa..
Kami pun terluka..
Tapi kami tak lupa berdo'a..
Agar hubungan ini bisa nyata.." - Roman Picisan
"Bulan purnama..
Janganlah wajahmu muram..
Jangan biarkan sinarmu jadi temaram..
Kupastikan padamu aku baik-baik saja..
Luka ini bukanlah derita..
Karena nestapaku hanyalah satu kata..
Kehilanganmu"  - Roman Picisan

Baper Episode 67 (1 Mei 2017)

"Tuhan izinkan ku berteriak..
Karena kau berikanku keberhasilan mutlak.
Bulan purnama, terimalah kemenanganku..
Yang ku persembahkan hanya untukmu..
Ku percaya ini bukan hebatku..
Tapi karena pertolongan dari Tuhanku..
Tuhan kita.." - Roman Picisan

Baper Episode 68 (2 Mei 2017)

"Apa yang sudah kukatakan?
Dengan pongah aku bicara kejujuran..
Padahal aku menyimpan kebohongan..
Sembunyikan romansa dengan bidadariku..
Biarkan purnamaku tertutup awan..
Karena mengakuinya mengundang amarah,
Menghujamkan luka, di hati orang-orang
Yang kami cinta.." - Roman Picisan
"Apa salahku?
Kenapa kebersamaan kami selalu diganggu..
Kenapa masalah datang
Mencuri kebersamaan dalam waktu..
Jangan pergi bidadariku
Jangan biarkan ku sendiri tersedu.." - Roman Picisan
"Pak, harusnya kau kukagumi..
Sepatutnya kau kuidolakan..
Tapi justru kau hujani kami dengan pukulan..
Kau rampas senyum menjadi tangisan..
Pak, kau imam dalam rumah tangga..
Tapi kenapa kau harus membuat kami
Tak berdaya.. " - Karin

Baper Episode 69 (3 Mei 2017)

"Yang ku tahu aku cinta..
Tapi kau anggap teman saja..
Yang ku rasa ada getar jiwa..
Tapi kenapa kau tak merasa..
Haruskah aku teriakan rasa..
Ataukah..
Aku harus memendam selamanya.." - Karin
"Jangan minta ku ikat hatimu dengan benda
Karena ku ingin mengikatnya dengan cinta
Cincin itu memang menawan
Tapi cintaku lebih mendalam
Akan kuganti hikayat cintaku dengan umpama
Karena cintaku..
Jauh lebih sempurna" - Roman Picisan
"Kami masih disini
Menanti walaupun tak pasti
Harapkan restu orang tua menghampiri
Hilangkan semua keraguan hati
Dukunglah kami wahai semesta
Lindungi perjuangan ini
Sang Maha Pencipta
Agar restu ini nyata
Agar cinta ini dapat terjaga" - Roman Picisan

Baper Episode 71 (5 Mei 2017)

"Badai besar itu datang tanpa ku undang..
Asaku luluh lantak..
Saat kulihat bidadariku marah..
Pondasi cintaku pun runtuh dalam sekejap..
Menyisakan puing penyesalan yang mendalam..
Wahai bidadariku..
Dengarlah harapan dari sisa keyakinanku..
Ku ingin cinta kita sekuat karang..
Jangan biarkan rindu terkikis..
Jangan biarkan harapan kita menipis.." - Roman Picisan

"Aku benci dengan nada tunggu di hp ku..
Membiarkanku dalam ketidakpastian..
Merebakkan kepedihan tanpa kepedulian..
Bidadariku..
Jawablah panggilanku..
Jangan menggantungku untuk mendengar suaramu..
Ku rindu dengar kau sebut namaku..
Ku nestapa tak mendengar tawamu.." - Roman Picisan

Baper Episode 72 (8 Mei 2017)

"Bulan purnamaku yang cantik
Kenapa kau buatku tak berkutik
Bidadari yang ku puja
Kapan kau berikan maaf yang tenangkan jiwa
Jangan pernah kau berpikir
Aku akan menyerah
Karena aku..
Tidak pernah kenal lelah
Untuk kembali menggapaimu
Untuk cairkan beku hatimu" - Roman Picisan
"Rasa apakah ini
Perih mengiris hatiku
Sakitnya menghujam jantungku
Wahai bidadari pemikat jiwaku
Tak pernah kusangka
Begitu besar artimu
Tak pernah ku mengira
Diammu..
Merampas bahagiaku.." - Roman Picisan
"Sudah ku ucapkan maaf
Tapi hatimu tetap keras
Sudah kukatakan cinta
Tapi kau tak peduli juga
Apalagi..
Yang harus kulakukan wahai bidadari..
Masih adakah peduli untukku
Di hati..
Atau sudah kau sapu bersih..
Dengan benci.." - Roman Picisan
"Ku ingin jadi alasan dibalik tawamu
Bukan menjadi debu yang merebakkan air matamu
Bidadariku..
Berikanlah sedikit waktu
Akan kubuktikan padamu
Rasaku tak pernah ingin menipu
Ku mohon bertahanlah..
Jangan buat asaku menjadi patah" - Roman Picisan

Baper Episode 73 (9 Mei 2017)

"Kau ada di dekatku..
Bahkan ku dapat memelukmu..
Tapi jiwamu tak ku rasakan..
Hatimu juga tak ku dapatkan..
Dingin..
Tatapanmu pun membeku..
Perih ku rasa saat kau menolakku..
Bidadari..
Kapankah ini akan berakhir..
Akankah es kebencian di hatimu mencair.." - Roman Picisan
"Wulandari..
Saat ku miliki dirimu..
Ku paham arti kata abadi..
Karena kau..
Telah terpaku di hati..
Karena kau..
Selamanya tak akan terganti..
Menjagamu adalah janjiku..
Melihat air matamu..
Adalah deritaku..
Karena harapanku cuma satu..
Bahagiakanmu..
Buatmu tersenyum selalu.." - Roman Picisan 

Baper Episode 75 (11 Mei 2017)

"Kuterbaring tanpa daya..
Tak mampu menyapa..
kehilangan hak untuk berkata-kata..
Namun kumohon
Hapuslah air mata
Jangan menangis,
Ataupun bernestapa..
Karena aku,
Takkan menyerah bergitu saja.." - Roman Picisan
"Mataku tertutup
Namun jantungku tetap berdegup
Wulandari..
Kumohon jangan berpikir tuk pergi
Bidadariku
Jangan buat aku gugup
Karena kehilanganmu..
Aku tak sanggup" - Roman Picisan

Baper Episode 76 (12 Mei 2017)

"Beruntungnya wanita itu
Yang selalu dapatkan hatimu
Sedangkan aku..
Hanya bisa memandangimu
Mati-matian kuhancurkan iri
Karena ku tak mau
Cerita ini mendengki" - Karin

Baper Episode 77 (13 Mei 2017)

"Luka ini sakit mengiris
Namun hatiku lebih menangis
Kenapa masih tiada kata terucap
Apakah rasamu telah menguap
Apakah bencimu tak terobati
Apakah pengorbanan ini tak cukup berarti" - Roman Picisan
"Hai bulan purnama yang sedang tenggelam
Ingatkah kau hari ini tanggal enam
Sudah sebulan kita menjalani romansa
Menumbuhkan cinta
Ku ingin kau selalu percaya
Bahwa ku tak ingin menabur luka membuatmu kecewa
Tetaplah menjadi bidadari, yang selalu dapat ku genggam
Yang selalu dapat ku saksikan senyumnya
Yang selalu dapat ku cinta" - Roman Picisan

Baper Episode 78 (15 Mei 2017)

"Kupikir tanggal enam
Adalah tanggal yang indah
Tanggal bersejarah
Namun kini..
Tanggal enam membuat hatiku berdarah
Kenapa permintaanmu begitu sulit
Kenapa disaat
Hatiku sudah kau lilit..
Tak bisakah
Kau biarkan aku kembali
Tak mampukah kita rajut
Kebersamaan ini lagi" - Roman Picisan
"Walau memilikimu hanyalah angan..
Tapi kau ukir wajahku dengan senyuman..
Hatimu memang miliknya,
Tapi ada di dekatmu saja aku bahagia..
Tak peduli hanya kau anggap teman..
Yang penting..
Ku merasa nyaman.." - Karin
"Hari terasa lambat merangkak,
Bahkan jam dinding
Seakan tak bergerak
Alasannya hanya satu
Karna kujalani semua
Tanpa hadirmu
Jangan sembunyi bulan purnama
Ku haus cahayamu sirami raga
Jangan pergi wahai bidadari
Rasaku layu
Jika senyummu tak menghiasi" - Roman Picisan

Baper Episode 79 (16 Mei 2017)

"Rasaku menggelepar
Saat pipi ini kau tampar
Romansaku berduka
Saat kau pergi dengan dia
Kenapa kau suruh aku pergi
Padahal kau tempatku untuk kembali
Kemana lagi cintaku harus berpijak
Kalau kau pergi..
Tanpa menginggalkan jejak" - Roman Picisan

Baper Episode 80 (17 mei 2017)

"Walaupun rasamu telah musnah
Bagiku..
Rasa ini tetap yang terindah..
Wahai purnamaku yang jelita..
Lupakah engkau janji kita..
Yang terangkai saat indahnya senja..
Ku mohon..
Tetaplah cahayamu terjaga..
Agar aku..
Tak akan kehilangan cinta kita.." - Roman Picisan
"Cinta ini buatku jadi penakut
Aku takut terbang ke langit
Jika nanti dihempaskan tanpa pamit
Aku takut berangan
Jika nanti di buang tanpa kenangan
Kau terlalu hebat untuk ku dapat
Kau terlalu sempurna untuk ku cinta
Sementara aku
Hanya seorang wanita biasa" - Karin

Baper Episode 81 (18 Mei 2017)

"Ada apa dengan rasaku..
Apakah cintaku mengaku kalah..
Apakah sang pujangga telah menyerah..
Aku tetap tak tau..
Yang ku tau aku merasa khawatir..
Karena slalu ku saksikan air matamu saat ku hadir..
Hari ini..
Ku putuskan untuk menyingkir..
Agar senyum di wajahmu kembali terukir.." - Roman Picisan

Baper EPisode 82 (19 Mei 2017)

"Kamu..
Adalah keindahan favorit ku
Mataku selalu tertuju padamu
Menghindarimu..
Sungguh aku tak mau
Tapi ku paksa raga ini untuk setuju
Walaupun rasaku menangis pilu" - Roman Picisan
"Cinta ini di injak-injak..
Oleh mereka yang congkak dan tak bijak..
Ku sadar badai ini terlalu hebat..
Hingga pertahanan cintaku hampir karam..
Tapi aku coba ..
Kalau cinta kami sempurna..
Kami pasti mampu bertahan..
Cinta kami takkan tenggelam.." - Roman Picisan

Baper Episode 83 (20 Mei 2017)

"Sesaat kemarin
Ku kehilangan pesonamu..
Tapi kini
Ku bisa rasakan kehangatanmu..
Kumohon..
Jangan pernah kau membisu lagi..
Jangan berpikir untuk lari lagi..
Karena diammu, memadamkan senyumku..
Pergimu..
Membutakan arah langkahku..
Tetaplah kau di sampingku..
Karena kita..
Adalah dua jiwa..
Yang menjadi satu.." - Roman Picisan
"Romansa ku bernyanyi penuh nada..
Rasaku menari luapkan bahagia..
Tak pernah ku sangka bercanda denganmu
Menjadi begitu berharga..
Hari-hari bersamamu tak pernah ingin kulupa
Tuhan..
Jagalah kemesraan ini..
Biarkan restu semesta
Iringi langkah kami.." - Roman Picisan

Baper Episode 84 (22 MEi 2017)

"Di kala senyummu..
Mampu menepis sunyiku..
Percayalah..
Sejak saat itu..
Tangis pun ku sebut tawa..
Dan jangan pernah sekali-kali
kau bertanya kepadaku..
Mengapa aku mencintaimu..
Karena Hawa tak pernah bertanya kepada Adam
Mengapa ia di ciptakan.." - Samuel

Baper Episode 85 (23 Mei 2017)

"Memag hanya selembar kertas..
Tapi membuat jantungku berdebar keras..
Surat itu buatku khawatir..
Akan membuat hubungan ini berakhir..
Ku mohin bidadariku..
Jangan pernah kau berikan jarak untukku..
Karena ku sadar..
Ku tak mungkin bisa jauh..
Meskipun dari bayanganmu.." - Roman Picisan
"Cintaku padamu adalah pasti..
Jangan kau tuntut pengorbanan..
Karena jiwapun rela ku berikan..
Jangan kau iju kesetiaanku..
Karena berpalingpun aku tak mampu..
Jarak bisa pisahkan kita..
Tapi waktu akan persatukan kita selamanya.." - Roman Picisan 

Terkait #romanpicisan #puisiromanpicisa #romanpicisanrcti #kumpulanpuisiromanpicisan
Lihat juga kumpulan  KUMPULAN PUISI ROMPIS
  Lihat juga kumpulan  120 KUMPULAN PUISI ROMPIS

Bagikan

Jangan lewatkan

puisi roman picisan 1
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.